Jumat, 08 Mei 2020

Ramadhan Hari Ke-16 Tahun 1441 H (2020 M)

Memasuki hari ke-16 Ramadhan, aku sudah terbangun sejak pukul 12.30. Seperti biasanya kebanyakan orang bangun tidur, itu pula yang kulakukan, ke kamar mandi, hehehe. Setelah semua kegiatan rutin selesai, pk. 03.50 aku turun ke bawah untuk sahur bersama keluargaku. Terima kasih mba ku yang selalu menyiapkan makanan sahur dengan telaten terutama menyediakan semua keperluan ibuku.

Selesai sahur mengobrol sebentar, lanjut mandi agar tepat adzan subuh aku sudah siap. Membaca dzikir, almatsurot, membaca surat-surat Alquran harian dan dilanjutkan tilawah. Tepat pk. 08.00 dilanjutkan dengan sholat dhuha kemudian membaca tilawah sampai dengan pk. 10.00. Berleha-leha sampai pk. 10.30 dilanjutkan belajar (memperdalam IT) biar tidak ketinggalan zaman, biar ga kalah sama anak milenial.

Alih-alih belajar, buka laptop malah buka youtube, ada lagu dari Atta Halilintar tentang wabah Covid-19 yang melanda dunia. Lagu nya keren banget bikin merinding. Karena ingin membantu mentrendingkan lagu ini maka aku taruh di blog ini, siapa tau ada yang lihat dan mengkliknya. Cuma segitu aja yang bisa aku lakukan untuk meringankan akibat wabah ini yang tidak saja berdampak pada kesehatan juga pada ekonomi dan kehidupan sosial.

Sejak adanya wabah ini beberapa bulan lalu tepatnya tanggal 16 Maret 2020, mulai diberlakukan belajar dari rumah karena untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kegiatan yang dapat dilakukan dari rumah maka lakukan dari rumah, keluar rumah hanya untuk keprluan yang penting-penting saja. Bagiku sejak 18 Maret 2020, aku keluar rumah baru 3 kali. Pertama aku keluar rumah adalah untuk mengurus kenaikan golongan yaitu ke sekolah untuk mengambil berkas dan kedua kalinya ke sekolah untuk meminta tanda tangan kepala sekolah dan menyerahkan berkas ke sudin. Alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar, ku berharap semua prosesnya akan terus lancar sampai aku menerima surat kenaikan golonganku.Hari ketiga keluar rumah adalah saat takziyah ke rumah murid karena ayahnya yang sudah lama sakit meninggal dunia.

Sepulang dari takziah, ku perhatikan benar-benar bagaimana jalanan sepi hanya tampak beberapa kendaraan saja, ini merupakan pemandangan yang jarang terjadi. Biasanya sepanjang jalan Yos Sudarso kendaraan ramai, polusi udara akibat kendaraan bermotor bukan main banyaknya. Tapi sekarang jalanan sepi dan udara terasa lebih bersih, mungkin ini cara Tuhan untuk mengistirahatkan sejenak bumi agar kembali bersih.

Selama di rumah saja biar tidak bosan, aku berusaha memvariasikan kegiatan, seperti olah raga, maskeran, membaca buku, mengikuti pelatihan ataupun webinar (seminar online). Alhamdulillah, dalam kira-kira 2 bulan aku sudah mendapatkan 2 sertifikat webinar, 3 sertifikat pelatihan, masih ada 1 pelatihan bersertifikat yang belum selesai dan beberapa webinar yang tidak bersertifikat. 

Kegiatan lainnya ketika mulai Ramadhan adalah membuat flyer yang berisi kutipan Alqur'an, Hadist ataupun kalam ulama, tujuannya agar yang aku baca juga bisa dibaca oleh orang lain dengan cara yang lebih ringan dan menarik meskipun hanya beberapa orang yang kadang respon dengan yang aku tulis di status WA. 

Selama diberlakukannya PSBB, kegiatan utama aku yaitu mengajar tetap kulakukan tetapi dari rumah dengan menggunakan media sosial WA dan adakalanya menggunakan aplikasi seperti googleform, quizizz, youtube dan tentunya blog ini untuk menshare materi dan soal-soal latihan.

Sebenarnya di rumah aja, ada enak dan tidaknya. Enaknya kerja dari rumah adalah kegiatan mengajarnya bisa kita sambi dengan kegiatan lain, meskipun terkadang keteteran sih karena harus melayani pertanyaan murid tapi juga harus menangani kegiatan lain. Nah tidak enaknya karena waktunya yang fleksibel maka kita juga tidak bisa mematok waktu sampai jam sekian dalam memberi pelayanan kepada murid kerena terkadang sampai tengah malampun ada murid yang membutuhkan pelayanan dari kita. Belum lagi masalah tugas yang harusnya sudah disetor tapi malah belum disetor juga padahal sudah berhari-hari. Ada yang karena muridnya memang malas tapi adapula yang ternyata murid tersebut tidak punya kuota sehinggga tidak sampai informasinya. Begitulah serba serbi pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini. semoga lekas berakhir agar kita dapat beraktivitas kembali seperti biasa, agar roda kehidupan berjalan kembali normal.

Tak terbayangkan kan sebelumnya kalau kita dalam merayakan lebaran tidak kemana-mana hanya di rumah aja. Walau demikian tetap harus dijalani dengan suka cita, isi dengan kegiatan yang bermanfaat sehingga ketika nanti kehidupan sudah kembali normal kita tidak menjadi orang yang menyesal karena hanya berleha-leha saja. Keep Spirit Never Give Up. Lekas sembuh Indonesiaku.








0 komentar:

Posting Komentar